Pekerjaan Dilematis

Salah satu kebiasaan saya yang paling menyenangkan adalah : "Memperhatikan". Banyak hal setiap hari yang saya perhatikan dari hal sepele sampai yang tidak sepele, kadang saya amati cara orang berjalan, cara orang makan, cara orang menangis, tertawa sampai cara orang mau berhutang semua mempunyai keunikan tersendiri.
Pada suatu sore entah mengapa saya tertarik memperhatikan sekelompok anak-anak bermain dengan begitu riangnya, tak jauh dari mereka nampak ibu-ibu mereka memperhatikan tingkah polah anak mereka. anak-anak yang sedang bermain benar-benar menyedot perhatian saya, saya perhatikan satu persatu wajah riang mereka, sampai suatu ketika saya sadar bahwa dari kejauhan datang mendekat seorang lelaki muda dengan mengayuh sepeda diwajahnya tampak "optimisme" yang luar biasa. Lelaki muda itu pelan tapi pasti mulai mendekat, setelah dekat diapun memperhatikan wajah anak-anak yang sedang bermain dengan senyum-senyum kecil, saat itulah saya baru sadar bahwa lelaki tersebut adalah penjual Es keliling jajanan anak-anak.
Dari wajahnya saya perhatikan, dia sangat ingin kalau ada satu saja anak yang menghampirinya untuk membeli Es yang dia jual supaya nanti dapat memancing anak-anak yang lain. harapannya ternyata akan segera terkabul, terlihat ada seorang anak nampaknya tertarik dengan kehadirannya lalu sang anak menghampiri ibunya dan menunjuk kearah sang penjual lalu berkata : " mak aku nak Es tu..." semakin jelas nampak raut muka riang si penjual Es. Tapi ibu sang anak dengan spontan berteriak sambil mengedipkan matanya kepada sipenjual Es agar anaknya tak tahu :" Mang Esnya tak dijual kan ?" dengan Spontan sipenjual Es pun menjawab: " ia...ia..ESnya tak di jual" , namun saya melihat jelas senyum kecut si Penjual Es dan dengan perlahan meninggalkan anak-anak yang sedang bermain itu.......dalam hati saya...ini betul-betul pekerjaan Dilematis.

0 komentar:

Posting Komentar