Kenapa PSK (Lonte) suka menetap di Natuna ?

Saya mohon maaf jika celotehan saya hanya batas seputar Natuna, karena saya memang sedang Benci (benar-benar cinta) Natuna, dan kebetulan sedang memaknai slogan STAI Natuna " Berpikir Global Bertindak Lokal".
Di Natuna sekarang, Pekerja Sex Komersial (Lonte) sangat menjamur, sudah banyak cara dilakukan pemerintah, LSM, Ormas, maupun ibu-ibu (yang diduakan suami ) melakukan upaya pencegahan bahkan Melade (memberi sambal) ke "anu"(barang antik) PSK tersebut. ternyata masih saja tak mempan bahkan makin hari makin menjamur saja.
Berangkat dari keingintahuan kenapa sampai begitu menjamur PSK dinatuna, suatu hari pada suatu waktu saya mengumpulkan hampir semua PSK dinatuna, kemudian lakukan wawancara satu persatu tetapi saya tidak "mencoba" satu persatu. berbagai Alasan dari PSK sudah saya dapatkan dari yang alasan candu sampai tergoda bujuk rayuan lelaki, tetapi dari sekian banyak alasan hanya ada dua alasan yang hampir sama disampaikan oleh 99,9% PSK.
pada saat saya bertanya : " kenapa anda para PSK sangat suka menetap di Natuna ? maka para PSK menjawab : " Pertama kalau di daerah asal kami pak, kami patok harga 50 ribu sekali main ...eh semua pada nawar kadang sampai hanya harga 10 ribu. Tapi kalau dinatuna kami patok harga 300 ribu eh tak pernah ada yang tawar bahkan ada yang kasih sampai 500ribu. Kedua Lokasi kamikan dekat Mesjid Agung pak, jadi kami dekat kalau mau sholat". (Astaghfirullah)

8 komentar:

31 Mei 2009 pukul 13.41 rizal mengatakan...

Bong mungkin PSK masuk kenatuna bagian dari efek Negatif Pembangunan...xixixi..
walaupun pembangunan di Natuna belum sepenuhnya menyentuh kemasyarakat tapi efek Negatif sangat menyentuh salah satu Lonte..maaf saya tak mau menyebut PSK
karena kalau PSK mereka dianggap sebagai pekerja, entar malah minta kenaikan UMK lagi haaa....

Nice post..salam dari anak Natuna yang hidup di perantauan...

31 Mei 2009 pukul 14.54 Fernando de Greesse mengatakan...

hmmmm gitu ya?!....trus langkah sampeyan setelah mengumpulkan mereka apa pak?....
merelokasi/menurunkan tarif atau gimana?!...

1 Juni 2009 pukul 07.52 melynsalam mengatakan...

alasan keduanya bikin speechless om.

1 Juni 2009 pukul 13.29 bongjunkenedy mengatakan...

kenalkan saya salah satu yang ditangkap abang.
saya nunggu ketok palu dulu baru mau pulang kampung, soalnya masih ada pelanggan yang ngutang.,....xixixi

6 Juni 2009 pukul 08.43 ely mengatakan...

duh ... ngakak aku baca komentarnya Bongjun

jadi PSKnya juga masih rajin sholat ?

7 Juni 2009 pukul 23.35 ircham mengatakan...

ibadah OK. maksiat YES.

gitu ya.....

salam kenal....

11 Juli 2009 pukul 11.10 Anonim mengatakan...

Karena "citarasa" orang natuna tidak ada duanya jika dibandingkan ditempat yang lain, terutama para pejabatnya yang gendut cukup gizi.
Top uangnya,,,Top citarasanya...
Kunjungi Pulau Terluar www.sekatung.co.cc

12 Agustus 2009 pukul 12.57 fing mengatakan...

tamunya variatif sore tamunya bujangan agak malam yang sedanag22 saja umurnya klo tengah malam yang tua22 malah aki22pn ada..... kan enak semua bisa di rasa...hahahahahaaaaaa.

Posting Komentar